English Version

Minggu, 29 Mei 2011

PT PELINDO III TERTARIK KEMBANGKAN PELABUHAN REMBANG

Minggu, 29 Mei 2011

Saturday, 12 December 2009 09:47 humas SITUS RESMI PEMDA REMBANG

PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III tertarik untuk melakukan pengembangan Pelabuhan Umum Nasional di Rembang. Hal tersebut terungkap dalam pernyataan Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III  Husein Latif pada pertemuan yang digelar diruang Bupati Rembang kamis (10/12).
Pertemuan tersebut dihadiri Bupati Rembang H Moch Salim, Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Husein Latif, Pengusaha Muda Muhammad Rudi Santosa, Dirut PT RBSJ Siswadi SH MKn, Kepala Kantor Pelabuhan Rembang, Tim Undip, dan Kepala satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.

Pada pertemuan tersebut Husein Latif mengatakan, ketersediaan lahan untuk industri, bahan galian C, hasil perikanan, PLTU dan potensi – potensi lain yang terdapat di Kabupaten Rembang merupakan daya tarik Kabupaten Rembang untuk mengundang investor berinvestasi di Kabupaten Rembang.
Menurut Husein, galian C seperti batu, kapur, trass, pasir kuarsa, dan tanah liat merupakan bahan baku yang diperlukan untuk industri semen, kaca keramik dan lain – lain. Dalam dunia industri hal tersebut bisa dikatakan sebagai embrio untuk pengembangan bisnis.
Oleh karena itu, lanjut Husein, Pelindo III bekerjasama dengan Tim dari UNDIP melakukan join visituntuk mensurvey titik – titik mana yang dapat menjadi inlet dan outlet barang di Kabupaten Rembang. Namun menurut Husein pembangunan pelabuhan bukan pekerjaan yang mudah karena memerlukan biaya yang sangat tinggi.
Sedangkan masalah ranjau yang terdapat disekitar pelabuhan, Pengusaha Muda yaitu Muhammad Rudi Santosa  berjanji akan membantu menghubungkan pengembang pelabuhan dengan pihak TNI AL untuk menyelesaikan masalah ranjau.
“Saya melihat di Websitenya Rembang di sana ada banyak potensi galian C yang belum tereksploitasi dengan maksimal,” kata Rudi. Oleh karena itu Rudi berharap dengan adanya pembangunan dermaga nantinya ada lingkungan industri di Kabupaten Rembang sehingga hasil tambang Rembang dapat diolah di Kabupaten Rembang sendiri.
Sementara itu, Ir Hari Susanto Ka Bappeda Rembang mengatakan konsep pengembangan pelabuhan Kabupaten Rembang sudah ada sejak tahun 2005. Dengan menggandeng pihak ITS untuk melakukan studi kelayakan dipilihlah Sluke sebagai tempat pengembangan pelabuhan.
“Alasan dipilihnya Sluke antara lain tingkat sedimentasinya rendah dan tingkat kedalamannya tidak landai atau lebih curam dibanding daerah lain,” kata Hari. Menindaklanjuti hasil studi tersebut pihaknya meminta Dinhubkominfo untuk memindahkan pengembang pelabuhan dari desa tasik agung kecamatan kota Rembang ke desa Sendang Mulyo Kecamatan Sluke. Terkait dengan studi yang diadakan oleh Tim Undip pihaknya tidak keberatan tapi mendukung karena studi tersebut dapat digunakan untuk melengkapi studi yang sudah ada.
Sementara itu Bupati rembang H Moch salim menjamin kalau pelabuhan sudah beroperasi tidak akan kekurangan customer. Dikatakan Bupati, pada awalnya pendirian pelabuhan di Rembang didorong sebuah mimpi untuk memenuhi kebutuhan logistik Exxon Mobile. “Pada awalnya kita rencanakan pembangunan pelabuhan di Rembang ini karena adanya sebuah mimpi untuk memenuhi logistik EXXON MOBILE. Namun ternyata di Rembang sendiri juga kaya akan potensi galian C. Dalam sebulan tidak kurang 200 ribu ton galian C diangkut dari Rembang ke Gresik, Lamongan dan Surabaya baru ke Sumatra, Kalimantan dan sebagainya,” jelas Bupati.
Menurut Bupati Rembang, begitu pelabuhan di Rembang nanti beroperasi Customer sudah ada. “Customer sudah menunggu” katanya. Ditambahkan Bupati Rembang, selain adanya harapan untuk bisa memenuhi logistik Exxon Mobil, dan adanya potensi Galian C, potensi perikanan juga sangat mendukung. “Rembang merupakan salah satu penghasil ikan terbesar di Jawa Tengah, sehingga dengan adanya pelabuhan nanti arus perniagaan antar pulau juga semakin lancar, “ jelasnya.
--------------------------------------------------------------------------------


Pelindo III Sanggup Bangun Pelabuhan di Sluke


SUARA MURIA 23 Januari 2010


REMBANG -Untuk kali ketiga para petinggi PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III datang di Rembang. Mereka melakukan pembicaraan dengan Bupati H Moch Salim dan beberapa pejabat terkait setempat, tentang rencana pengembangan pelabuhan umum nasional (PUN) di Desa Sendangmulyo, Kecamatan Sluke.

Perlu diketahui, pembangunan pelabuhan ini sudah dimulai tahun 2009, namun reklamasi pantai masih terkendala dengan banyaknya ranjau aktif sisa perang dunia kedua yang tersebar di Pantai Sluke.

Pada pertemuan awal, pihak PT Pelindo sudah menyanggupi untuk ikut mendukung pengembangan PUN di Sluke, sekaligus membantu melakukan mediasi dengan Mabes TNI guna pembersihan ranjau laut.

Direktur Komisaris dan Pengembangan Usaha PT Pelindo III, Husein Latif dihadapan Bupati H Moch Salim, Direktur Utama PT RBJ Siswadi SH MKn, Direktur PT Rembang Bangun Kencana (RBK) Ir Moch Rudi Urip Santosa MT, Direktur PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) Rahmad Satria, Kepala DPRD Ir Sunarto, dan sejumlah kepala SKPD setempat mengatakan, pertemuan tersebut sebagai tindak lanjut dari kerja sama antara PT Pelindo III dan gubernur Jateng pada 24 November 2009.
Ditunggu Masyarakat Dikatakan, berdirinya PUN di Sluke saat ini ditunggu masyarakat luas. PUN diharapkan dapat menyelaraskan beroperasinya ladang kaya migas Blok Cepu di Kabupaten Blora. Lebih lagi beberapa investor bermodal kuat telah menyampaikan niatnya untuk membangun pabrik semen, baik di Rembang maupun daerah sekitarnya.

Hal yang menggembirakan, PT Pelindo III benar-benar menyatakan kesanggupannya membangun PUN di Sluke, setelah mendapat informasi yang bisa dipertanggungjawabkan.

Direktur PT RBK, Ir  Much Rudi Urip Santosa menjelaskan, saat ini pengerjaan PUN di Sluke masih tahap reklamasi pantai serta membuka lahan di selatan jalan Daendels guna penyediaan gedung peti kemas dan gudang.

Pemerintah Kabupaten Rembang melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika juga mengajukan anggaran ke Pemerintah Pusat terkait kelangsungan pembangunan PUN dan pembersihan ranjau laut.

Sementara Bupati H Moch Salim mengatakan, Pemerintah Kabupaten Rembang melalui dana APBD tahun 2010 ini telah menyiapkan anggaran Rp 4 miliar untuk pembersihan ranjau laut serta reklamasi pantai di lokasi pelabuhan.

 ”Kalau dana sudah siap, tentunya segera dilakukan pembersihan ranjau,” ucapnya.
Berdirinya PUN, kata Bupati, nantinya juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas.

Pemilihan lokasi pelabuhan di Desa Sendangmulyo itu dinilai strategis, karena diapit dua pelabuhan besar di Semarang (Tanjung Emas) dan di Surabaya (Tanjung Perak).(jl-79)
--------------------------------------------------------------------------------------------

PT Pelindo Tertarik PUN di Rembang

Selasa, 15 Desember 2009 13:32:00
REMBANG  (KRjogja.com) - Pembangunan Pelabuhan Umum Nasional (PUN) di Kecamatan Sluke, Rembang saat ini masih terkendala dengan pembersihan ranjau laut, sisa perang dunia II. PT Pelindo III ( Pelabuhan Indonesia) bersedia menjadi mediator dengan TNI AL terkait pembersihan ranjau laut sehingga pembangunan yang berprospek di pantura itu bisa segera terwujud.      
Pernyataan tersebut dikemukakan Direktur Komisaris dan Pengembangan Usaha PT Pelindo III, Husein Latief  dan jajarannya usai bertemu dengan Bupati Rembang H Moch Salim di ruang kerjanya, Selasa (15/12) . Seperti diketahui, proses pembangunan PUN di Sluke saat ini agak terhambat dikarenakan untuk mereklamasi kawasan pantai terkendala dengan masih banyaknya ranjau laut sisa peninggalan Jepang.     
“ Kami dari PT Pelindo III sangat mendukung segera terwujudnya pelabuhan nasional di Rembang. Sementara terkait kendala ranjau, kami juga berjanji akan menjadi mediator antara Pemkab Rembang dengan TNI Angkatan Laut. Jika ranjau sudah dibersihkan, diharapkan pembangunan pelabuhan yang didanai APBN itu akan segera terwujud,” jelas Husein Latief.
Dengan berdirinya PUN di Sluke, diharapkan akan mampu memfasilitasi operasional blok Cepu oleh Exxon mobile. Disamping itu segera diresmikannya PLTU ( pembangkit listrik tenaga uap) di  Desa Leran-Trahan, Sluke dengan mendatangkan batu bara dari luar Jawa juga sangat membutuhkan keberadaan pelabuhan skala nasional.      
Disamping dua proyek raksasa, Kabupaten Rembang yang kaya akan berbagai hasil pertambangan, seperti batu kalsit, tras, dolomit,  kwarsa serta hasil perkebunan dan kayu rimba diharapkan akan bisa meramaikan sekaligus memanfaatkan pelabuhan nasional di Rembang sebagai pelabuhan tengah antara Tanjung Emas ( Semarang) dan Tanjung Perak ( Surabaya). Terkait berbagai rencana tersebut PT pelindo III akan menggandeng Universitas Diponegoro ( Undip) Semarang, baik menyangkut lokasi inlet maupun outlet yang dibutuhkan. (Ags)

0 komentar:

Posting Komentar

 
◄ Free Blogger Templates by The Blog Templates | Design by Pocket