SURABAYA : Dari hasil Rapat Kerja BUMN Bidang Logistik dan Pariwisata, dengan
tema “Together stronger” salah satunya dari sektor infrastruktur yaitu Pelabuhan,
dengan kekuatan yang ada dimana Indonesia terdiri dari 1.888 Pelabuhan di Indonesia
40% diantaranya merupakan Pelabuhan umum, dan dari 754 Pelabuhan umum,
14% diantaranya dioperasikan PT Pelindo, yang meliputi Pelindo I (Medan),
Pelindo II (Jakarta), Pelindo III (Surabaya), Pelindo IV (Makasar).
Wilayah operasi PT Pelindo III mencakup 19% dari luas wilayah Indonesia.
Jumlah penduduk pada wilayah operasi perusahaan sebanyak 41% dari total
penduduk Indonesia, dan PT Pelindo III mengoperasikan 43 Pelabuhan atau 5,7% dari
total Pelabuhan. Pelindo III mengoperasikan 43 Pelabuhan yang dikelola dalam 18
cabang pelabuhan, dan memiliki 2 unit pengusahaan perusahaan TPKS dan unit
perkapalan. Wilayah operasi perusahaan meliputi 7 provinsi (Jawa Timur,
Jawa Tengah, kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat,
Nusa Tenggara Timur), serta memiliki 5 anak perusahaan, PT BJTI dan PT TPS
merupakan operator terminal, PT PORTEK INDONESIA bergerak dalam
bidang penyediaan dan pemeliharan peralatan pelabuhan, PT AMBANG BARITO
NUSA PERSADA sebagai pengelola alur baru Barito dan PT Rumah Sakit
Pelabuhan Surabaya. Sejalan dengan perubahan undang-undang pelayaran dan peraturan pemerintah
tentang kepelabuhanan perusahaan telah menyempurnakan visi perusahaan pada
tahun 2009 yang tertuang dalam rencana jangka panjang perusahaan tahun 2009 - 2013.
- Misi perusahaan diarahkan untuk memberikan jaminan pelayanan prima, memacu efisiensi biaya logistik nasional, memenuhi harapan stake holder yang didukung dengan SDM kompeten dan berkinerja handal guna memperlancar arus perdagangan.
Bisnis inti perusahaan akan lebih diarahkan pada pengusahaan jasa terminal bongkar
muat selaras dengan reposisi perusahaan dari port operator menjadi terminal operator.
Dari 100% biaya kepelabuhanan yang dikeluarkan oleh pemilik barang, 15%
merupakan biaya yang dibayarkan kepada pelabuhan selaku port operator dan
selebihnya 85% dibayarkan kepada perusahaan bongkar muat. Khusus untuk pelayanan
di terminal petikemas, biaya kepelabuhanan 100% diterima oleh PT Pelindo, dan saat
ini kebutuhan untuk pelayanan bongkar muat petikemas di cabang-cabang
semakin meningkat, untuk itu diperlukan beberapa investasi peralatan untuk
mendukung pelayanan petikemas diwaktu mendatang.
Menurut Iwan Sabatini, Corporate Public Relation bahwa pada tahun 2009, jumlah
arus kapal dalam unit dan barang dalam ton mengalami penurunan, khusus penurunan
arus barang dalam ton merupakan kejadian pertama dialami perusahaan. Jumlah
arus barang sebesar 110 juta ton yang ditangani perusahaan memberikan kontribusi
sebesar 17,80% kargo nasional dalam satuan ton. Arus petikemas mengalami
kenaikan akibat tingginya pertumbuhan arus petikemas domestik sebesar 24 %
sedangkan arus petikemas internasional tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 8%
Arus penumpang yang dilayani per tahun berkisar 3 juta orang.
Dividen yang dibayarkan perusahaan kepada pemerintah menunjukkan pertumbuhan
setiap tahun dan mencapai Rp. 246 Milyar pada tahun 2008, dan di tahun 2009 sebesar
Rp. 222 Milyar.
Kondisi perusahaan sehat (AA) dan menunjukkan skor rata-rata 88,88.
Manajemen menargetkan tahun 2012 tidak ada pelabuhan cabang yang rugi dengan
upaya implementasi individual port tarif, efisiensi biaya over head dan operasi
pelayanan bongkar muat.
Anak perusahaan yaitu PT BJTI merupakan spin off divisi usaha terminal pelabuhan
tanjung perak pada tahun 2002, perusahaan ini mengoperasikan tambatan sepanjang
1.620 M dengan Cargo unggulan yang ditangani pada tahun 2009 petikemas
domestik sebanyak 720 ribu Teu’s, petikemas internasional 103 ribuTeu’s dan curah
kering sebanyak 2 juta ton, sedangkan Terminal Petikemas Surabaya yang juga
merupakan anak perusahaan telah memberikan kontribusi laba sebesar 35% dari total
laba PT Pelindo III, yang pada tahun 2009 menangani petikemas sebanyak 1,1 juta
Teu’s. Privatisasi PT TPS dilakukan pada tahun 1999, yang dilakukan secara terbuka
dan P&O, dimana Pada tahun 2006 terjadi Perubahan pemegang saham PT TPS dari
P&O ke DP World. PT TPS merupakan salah satu terminal kontainer dari 67
terminal kontainer yang dikelola DP World.
Maket rencana pembangunan Teluk Lamong
Menurut Husein Latif, Direktur Komersial & Pengembangan Usaha, bahwa upaya-
upaya pengembangan Usaha dari Pelindo III yang sedang berjalan adalah :
di Jawa Timur Pengembangan terminal Multipurpose Teluk Lamong untuk menunjang peran pelabuhan Tanjung Perak sebagai pusat distribusi barang dari dan ke Indonesia Timur.
Rekonfigurasi Terminal Multipurpose Nilam Timur untuk mengantisipasi pertumbuhan arus petikemas domestik.
Program pelebaran dan pendalaman Alur Pelayaran Barat Surabaya bekerjasama dengan pemerintah Provinsi Jawa Timur guna menunjang kelancaran arus barang dan efisiensi biaya logistik.
Jawa Tengah
Sinergi dengan pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mengembangkan Inlet
Terminal Batubara di pantai utara Jawa Tengah
Kerjasama pengembangan Dry Port di Jogjakarta untuk mendorong ekspor usaha
kecil menengah
Kalimantan Selatan
Pengoperasian Alur Baru Barito mulai 1 Januari 2009 bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Pengoperasian terminal petikemas Banjarmasin untuk memperlancar arus perdagangan
Kalimantan Tengah
Pengoperasian Terminal multipurpose Bagendang di Sampit dan Bumiharjo Kumai untuk meningkatkan kapasitas pelabuhan
Bali
Persiapan Revitalisasi pelabuhan Benoa menjadi pelabuhan wisata selaras dengan program pemerintah Provinsi Bali dan mengalihkan kegiatan bongkar muat secara bertahap ke pelabuhan Celukan Bawang
Nusa Tenggara Barat & Nusa Tenggara Timur Kerjasama dengan perusahaan pelayaran angkutan petikemas untuk membuka jalur pelayaran kedaerah timur guna mengurangi biaya logistik dengan merubah pola pengiriman barang dari general cargo/kapal RORO menjadi petikemas
Pada tahun 2009 telah dibuka pelayaran petikemas pada pelabuhan Lembar di NTB dan Maumere di NTT, pada tahun 2010 akan dikembangkan untuk pelabuhan Badas di NTB dan Waingapu di NTT.
Beberapa catatan pada pelayanan petikemas sbb : PERTUMBUHAN ARUS PERIKEMAS PELINDO III
| Surabaya* | Semarang | Bjmasin | Sampit | Benoa | Kumai | Kotabaru | Lainnya |
BOX TEU’s | 1.918.800 2.427.818 | 217.725 355.324 | 225.757 244.617 | 26.838 27.238 | 22.528 31.920 | 8.651 8.701 | 9.420 9.420 | 557 557 |
Dalam meningkatkan pelayanan serta meraih peluang bisnis, Manajemen Pelindo III
telah menyiapkan dana untuk investasi ditahun 2010 sebesar Rp. 1,5 Triliun. |
0 komentar:
Posting Komentar