English Version

Selasa, 31 Mei 2011

Mengenal Karya Rekan Husein Latif Dalam Meningkatkan Infrastruktur Pelabuhan

Selasa, 31 Mei 2011
Rabu, 23 Februari 11 - by : Triharyo Soesilo
Walaupun tentunya secara pribadi saya sangat mengenal dan sering bertemu dalam berbagai acara reuni, namun terus terang saya belum banyak tahu tentang pemikiran dan karya-karya rekan Husein Latif (SI-77). Untuk lebih mengetahui karya-karyanya, saya mencoba menjelajahi internet dan mencari rekam jejak rekan Husein yang tersedia di internet. Inilah informasi yang saya peroleh :
Husein dilantik menjadi Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Pelindo-III pada tanggal 11 Mei 2009 (pada foto Husein berdiri paling kiri). PT Pelindo III menangani sangat banyak pelabuhan-pelabuhan khususnya untuk Indonesia bagian timur, seperti pelabuhan Tanjung Perak, Tanjung emas, Banjarmasin, Tanjung Intan, Semarang, Gresik, Probolinggo, Banyuwangi, Benoa, Kupang, Kotabaru, Sampit, Lembar, Kumai, Tegal, Celukan Bawang, Bima, Maumere, dan Pulau Pisau.
Dalam hampir 2(dua) tahun bekerja, rekan Husein bersama Direksi Pelindo-III telah banyak sekali mengembangkan berbagai kiat untuk lebih meningkatkan infrastruktur pelabuhan di Indonesia Timur, antara lain menginisiasi pembangunan terminal Peti Kemas di Teluk Lamong. Selain itu Pelindo-III juga akan mengembangkan pelabuhan Tanjung Bulupandan, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Madura. Kedua pengembangan ganda ini bertujuan untuk mengurangi sumbatan (bottleneck) di Pelabuhan Tanjung Perak.

Selain mengurangi sumbatan di pelabuhan Tanjung Perak, berikut ini rencana pengembangan Pelindo-3 yang antara lain sedang digagas dan diupayakan oleh sahabat kita Husein Latif :
Di Jawa Timur, selain Pengembangan terminal Multipurpose Teluk Lamong untuk menunjang peran pelabuhan Tanjung Perak, juga sedang dilakukan Rekonfigurasi Terminal Multipurpose Nilam Timur untuk mengantisipasi pertumbuhan arus petikemas domestik. Selain itu Program pelebaran dan pendalaman Alur Pelayaran Barat Surabaya bekerjasama dengan pemerintah Provinsi Jawa Timur, guna menunjang kelancaran arus barang dan efisiensi biaya logistik.
Di Jawa Tengah, mengembangkan Sinergi dengan pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mengembangkan Inlet Terminal Batubara di pantai utara Jawa Tengah. Bekerjasama untuk pengembangan Dry Port di Jogjakarta dalam upaya untuk  mendorong ekspor usaha kecil menengah.
Di Kalimantan Selatan Pengoperasian Alur Baru Barito mulai 1 Januari 2009 bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Juga meningkatkan pengoperasian terminal petikemas Banjarmasin untuk memperlancar arus perdagangan disana.
Di Kalimantan Tengah. Pengoperasian Terminal multipurpose Bagendang di Sampit dan Bumiharjo Kumai untuk meningkatkan kapasitas pelabuhan
Di Bali. Persiapan Revitalisasi pelabuhan Benoa menjadi pelabuhan wisata selaras dengan program pemerintah Provinsi Bali dan mengalihkan kegiatan bongkar muat secara bertahap ke pelabuhan Celukan Bawang
Di Nusa Tenggara Barat & Nusa Tenggara Timur. Kerjasama dengan perusahaan pelayaran angkutan petikemas untuk membuka jalur pelayaran kedaerah timur guna mengurangi biaya logistik dengan merubah pola pengiriman barang dari general cargo/kapal RORO menjadi petikemas  Pada tahun 2009 telah dibuka pelayaran petikemas pada pelabuhan Lembar di NTB dan Maumere di NTT, pada tahun 2010 akan dikembangkan untuk pelabuhan Badas di NTB dan Waingapu di NTT.  Juga pelabuhan di Tenao, Kupang telah ditingkatkan untuk bisa menerima kapal pesiar (foto di kanan).
Demikian sharing kami tentang beberapa karya dan pemikiran rekan Husein Latif. Saya kira sebuah upaya yang sangat mulia untuk meningkatkan infrastruktur pelabuhan di sebuah negara kelautan. Bravo Husein.
Salam
Hengki

0 komentar:

Posting Komentar

 
◄ Free Blogger Templates by The Blog Templates | Design by Pocket